Kebayangkan capenya kalau kita harus keliling Jakarta dengan cara turun naik angkot. Nah, sekarang enggak perlu repot lagi, karena sudah tersedia sarana transportasi yang terbilang sangat ekonomis. Transjakarta, salah satu transportasi yang cukup diminati oleh sebagian besar masyarakat Jakarta. Transjakarta mulai beroperasi 15 Januari 2004 dengan tujuan menciptakan angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Transjakarta sendiri memiliki jalur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan jalur tersebut tidak boleh dilalui kendaraan lain. Harag tiket Transjakarta juga terbilang murah, hanya dengan Rp.3.500 kita sudah bias berkeliling Jakarta tanpa harus kelelahan atau bahkan kepanasan.
Ada yang menarik dari Transjakarta, sejak Hari Kartini (2005) para pengemudi Transjakarta adalah para wanita, hal ini dilakukan untuk mewujudkan emansipasi wanita, bahkan pengelola Transjakarta sendiri menargetkan bahwa 30% dari pengemudi Transjakarta adalah wanita. Nah, untuk menunggu Transjakarta ada tempat khusus yang biasanya di sebut dengan Halte/Shelter. Halte-halte tersebut tersebar diseluruh daerah Jakarta. Namun halte-halte Transjakarta tersebut sangat berbeda dengan halte-halte pada umumnya, selain letaknya yang berada ditengah-tengah jalan, dibeberapa halte yang berada di Jakarta juga dilengkapi dengan fasilitas lift. Waktu operasi halte-halte tersebut mulai pukul 05.00-22.00.
Nah rencananya Pemprov DKI akan menaikan tarif Transjakarta untuk menyesuaikan kenaikan harga BBG sebesar 15%. Menurut Pemprov DKI harga ideal untuk Transjakarta adalah sebesar RP.5.000. nah, gimana ya tanggapan masyarakat jika tarif tersebut benar-benar diterapkan, sedangkan masyarakat Jakarta sendiri sudah sangat nyaman dengan tarif yang lama. Yang jelas kita sebagai warga masyarakat yang baik harus tetap terima dengan keputusan Pemprov, selagi keputusan itu tidak terlalu merugikan kita sebagai pengguna setia Transjakarta. Karena siapa lagi yang harus menaati peraturan tersebut? Kalau bukan kita sebagai warga masyarakat DKI yang baik!
Ada yang menarik dari Transjakarta, sejak Hari Kartini (2005) para pengemudi Transjakarta adalah para wanita, hal ini dilakukan untuk mewujudkan emansipasi wanita, bahkan pengelola Transjakarta sendiri menargetkan bahwa 30% dari pengemudi Transjakarta adalah wanita. Nah, untuk menunggu Transjakarta ada tempat khusus yang biasanya di sebut dengan Halte/Shelter. Halte-halte tersebut tersebar diseluruh daerah Jakarta. Namun halte-halte Transjakarta tersebut sangat berbeda dengan halte-halte pada umumnya, selain letaknya yang berada ditengah-tengah jalan, dibeberapa halte yang berada di Jakarta juga dilengkapi dengan fasilitas lift. Waktu operasi halte-halte tersebut mulai pukul 05.00-22.00.
Nah rencananya Pemprov DKI akan menaikan tarif Transjakarta untuk menyesuaikan kenaikan harga BBG sebesar 15%. Menurut Pemprov DKI harga ideal untuk Transjakarta adalah sebesar RP.5.000. nah, gimana ya tanggapan masyarakat jika tarif tersebut benar-benar diterapkan, sedangkan masyarakat Jakarta sendiri sudah sangat nyaman dengan tarif yang lama. Yang jelas kita sebagai warga masyarakat yang baik harus tetap terima dengan keputusan Pemprov, selagi keputusan itu tidak terlalu merugikan kita sebagai pengguna setia Transjakarta. Karena siapa lagi yang harus menaati peraturan tersebut? Kalau bukan kita sebagai warga masyarakat DKI yang baik!
0 komentar:
Posting Komentar